Segala sesuatu yang berkaitan dengan pengalaman dan pengamatan fakta disebut empiris. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "empeirikos" yang berarti "berpengalaman". Empiris adalah kata sifat yang juga dikaitkan dengan orang yang mengikuti empirisme dan umumnya dikaitkan dengan pengetahuan.

Pengetahuan empiris didasarkan pada pengalaman, dalam kontak langsung dengan yang nyata, yaitu segala sesuatu yang diketahui individu, tanpa memiliki kearifan ilmiah, disebut pengetahuan empiris. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengatakan bahwa api membakar, tetapi dia tidak mengatakan ini karena dia memiliki pengetahuan khusus, dia hanya mengetahuinya karena dia telah mengalami pengalaman membakar sesuatu dalam hidupnya.
Yang empiris dibedakan oleh dua karakteristik dasar: itu khusus, karena tidak dapat memastikan bahwa apa yang dirasakan selalu dan dalam semua situasi. Sebagai contoh: "kucing mengeong", dan itu bergantung, karena ada kemungkinan bahwa elemen yang ditugaskan properti atau kekhususan tidak memilikinya dalam semua kasus. Misalnya: "bahkan ketika semua kucing mengeong, kemungkinan besar di masa depan akan ada kucing yang tidak mengeong."
Demikian pula, empiris terkait dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan empirisme. Empirisme, pada bagiannya, didefinisikan sebagai doktrin filosofis yang menghargai pengalaman dan menganggapnya sebagai dasar untuk pembangunan pengetahuan. Pendukung teori ini disebut empiris.
Arus ini bermula pada abad ke-17 dan segera menghubungkan persepsi indra dengan penciptaan pengetahuan. Dengan cara ini, pengetahuan yang belum didukung oleh pengalaman tidak dapat diakui sebagai sesuatu yang benar-benar empiris. Subjek yang mendukung teori ini dan dianggap sebagai pencipta empirisme, adalah orang Inggris John Locke .
Locke menegaskan bahwa manusia saat lahir melakukannya tanpa memiliki hati nurani dan bahwa hanya pengalaman yang akan memungkinkannya untuk memperoleh pengetahuan sepanjang hidupnya.
Namun, ada tren filosofis lain yang bertentangan dengan teori empiris dan itu adalah rasionalisme, yang lebih penting untuk alasan daripada pengalaman.