Relativisme etis adalah teori yang menyatakan bahwa tidak ada aturan universal absolut dalam kejujuran moral masyarakat. Akibatnya, dikemukakan bahwa kinerja etis seorang individu bergantung pada atau relatif terhadap masyarakat tempat ia berada. Hal ini juga disebut relativisme epistemologis, karena gagasan dasarnya adalah bahwa tidak ada kebenaran universal tentang dunia, hanya ada berbagai cara menafsirkannya. . Ini kembali ke filsafat Yunani, di mana mereka bekerja dengan ungkapan " manusia adalah ukuran dari semua hal."
Di Antena Kuno, para sofis adalah relativis terkenal, seperti Protágoras de Abdera, yang mengatakan bahwa manusia adalah orang yang memaksakan sesuatu padanya, oleh karena itu yang terpenting adalah mencapai kehidupan yang adil dan bermartabat tanpa berusaha mencari. menjadi. Apogee relativisme dicapai oleh sofis Gorgias, yang dalam risalahnya "On not being" menyangkal validitas bahasa dan kemungkinan untuk mencapai pengetahuan. Pandangan ini ditentang oleh Socrates dan Plato, pembela objektivisme.

Relativisme etis menyimpulkan bahwa moralitas sangat dipengaruhi oleh konvensi sosial yang terjadi dalam budaya tertentu dan menunjukkan kebiasaan suatu bangsa . Dari sudut pandang ini, untuk memahami moralitas suatu bangsa, adalah nyaman untuk memperhatikan tradisi mereka sendiri. Beberapa tradisi yang tidak universal tetapi spesifik untuk tempat tertentu.
Relativisme etis merelatifkan bahkan prinsip-prinsip moral yang paling penting. Salah satunya, prinsip keadilan yang mendasar untuk menjaga ketertiban sosial . Jauh dari mempercayai prinsip-prinsip obyektif yang mungkin memiliki validitas universal, sebaliknya, relativisme etis menunjukkan kekuatan subjektivitas dan sudut pandang pribadi.
Apa yang dianggap benar secara moral dan salah bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sehingga tidak ada standar moral universal, kita dapat mengatakan bahwa beberapa karakteristik relativisme etis adalah sebagai berikut:
- Apakah benar atau tidak bagi seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada atau relatif terhadap masyarakat tempat dia berada.
- Tidak ada standar moral yang absolut atau objektif yang berlaku untuk semua orang di mana pun dan kapan pun.
- Relativisme etis berpendapat bahwa bahkan di luar faktor lingkungan dan perbedaan kepercayaan, ada perbedaan mendasar di antara masyarakat. Dalam arti tertentu, kita semua hidup di dunia yang sangat berbeda.
- Setiap orang memiliki seperangkat keyakinan dan pengalaman, perspektif tertentu yang mewarnai semua persepsi mereka.
- Orientasi, nilai, dan ekspektasi mereka yang berbeda mengatur persepsi mereka, sehingga berbagai aspek menonjol dan beberapa karakteristik hilang. Bahkan ketika nilai-nilai individual kita muncul dari pengalaman pribadi, nilai - nilai sosial didasarkan pada sejarah khas komunitas.